Keliling Jatim, Ketua MPR Zulkifli Hasan Kasih Jempol Capaian Banyuwangi

Kamis, 26 April 2018


BANYUWANGI - Ketua Majelis Pemusyarakatan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Kamis (26/4). Zulkifli mengapresiasi berbagai capaian yang telah diraih di bawah kepemimpinan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Zulkifli mengatakan dirinya baru saja melakukan safari keliling Jawa Timur. Banyuwangi menjadi daerah terakhir yang menjadi lokasi lawatannya di Jatim.

"Banyuwangi adalah daerah terakhir yang saya kunjungi, tapi ternyata justru yang meninggalkan kesan. Banyuwangi beruntung menjadi daerah yang mampu bertransformasi menjadi lebih baik," kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli, Banyuwangi telah memberikan inspirasi bagaimana daerah yang tadinya biasa saja menjadi maju dengan cukup pesat. Ini terlihat dari berbagai indikator yang dicapai Banyuwangi. Seperti kemiskinan yang turun drastis ke level 8 persen, padahal sebelumnya selalu di atas dua digit. Daerah yang dulu sama sekali tak ada penerbangan itu, kini diterbangi tujuh pesawat tiap hari.

“Saya iri dengan orang-orang kreatif di Banyuwangi. Terus semangat lanjutkan inovasi. Bahwa ada kekurangan ya namanya manusia tak ada yang sempurna. Yang penting terus bekerja meningkatkan berbagai hal baik yang sudah ada,” kata pria yang juga ketua Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Kedatangan Zulkifli disambut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di Pendopo Sabha Swagata. 

Anas menyampaikan berbagai hal tentang program pembangunan yang dilakukan oleh Banyuwangi.

“Kami mulai memimpin Banyuwangi dengan berbagai tantangan. Tidak ada pilihan lain bagi kami selain bekerja inovatif untuk mengejar ketertinggalan,” kata Bupati Anas.

Anas mengatakan, salah satu pekerjaan yang dilakukan pada saat awal menjabat adalah membuka aksesibilitas daerah melalui penerbangan. Dulu ke Banyuwangi membutuhkan waktu delapan jam perjalan darat dari Surabaya, bahkan seharian dari Jakarta. Saat ini cukup 45 menit dengan pesawat dari Surabay, dan 90 menit dari Jakarta. Saat ini sudah ada tujuh penerbangan dari Surabaya dan Jakarta ke Banyuwangi.

“Kami juga membuat berbagai inovasi mulai atraksi wisata dengan menggelar berbagai festival, mengintegrasikan 160 pelayanan perizinan di Mall Pelayanan Publik, membangun kolaborasi dengan berbagai pihak,” terang Anas.

Anas juga menekankan pentingnya menaruh perhatian ke warga yang berada di level terbawah dalam struktur kemiskinan, seperti para warga lanjut usia yang nonproduktif. 

“Mereka ada yang berumur 90 tahun. Intervensinya ya penuhi kebutuhan sehari-harinya karena sudah tidak mungkin difasilitasi permodalan untuk berbisnis. Maka di Banyuwangi ada program Rantang Kasih yang mendistribusikan makanan bergizi gratis tiap hari ke ribuan warga lansia,” ujarnya. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :