Kabupaten Halmahera Utara Benchmark ke Banyuwangi, Belajar Cara Banyuwangi Kembangkan Potensi Daerah

Senin, 7 Mei 2018


BANYUWANGI – Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara  membawa peserta pendidikan dan latihan kepemimpinan (Diklatpim)-nya untuk benchmark ke Banyuwangi, Senin (7/5). Sebanyak 40 peserta Diklatpim IV tersebut ingin belajar bagaimana Banyuwangi menggali dan mengembangkan potensi daerahnya.

Dijelaskan oleh Staf Ahli Bupati Kabupaten Halmahera Utara, Tony Kapau, berbagai prestasi yang diraih Banyuwangilah yang akhirnya membuat  pihaknya ingin menimba ilmu di Banyuwangi. ”Kami sudah searching beberapa kota yang layak untuk dijadikan lokus pembelajaran kami hingga akhirnya pilihan jatuh pada Banyuwangi,” ujar Tony.

Dari berbagai informasi yang diperolehnya, Tony mendapati kinerja pemerintahan di Banyuwangi saat ini mengalami perubahan yang mendasar. Terbukti  inovasi - inovasi yang dibuat membuahkan berbagai  penghargaan.  “Inilah yang ingin kami contoh dari Banyuwangi. Termasuk strategi yang diterapkan. Mengingat perubahan yang cepat dan berkualitas pada pemerintahan perlu kesiapan aparatur pemerintahannya, baik fisik, mental maupun spiritual. Dan Banyuwangi telah  bisa mewujudkan hal tersebut pada aparaturnya,” ujar Tony.

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Banyuwangi  (BKD), Sih Wahyudi yang menerima rombongan, berbagi  kiat bagaimana langkah Banyuwangi menggapai kesuksesan saat ini. “Kami sudah tidak lagi mengutamakan persaingan. Tapi yang kami lakukan adalah melakukan sinergi atau kerjasama. Misalnya sinergi antar SKPD dalam melakukan kegiatan,” tutur Sih.

Contohnya, lanjut Sih, ketika pemkab akan menggelar Festival Drumband Etnik, dua SKPD berkolaborasi dalam festival ini. Dinas Pendidikan yang menggerakkan para siswanya, sedangkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang mengajarkan teknik bermain drumband yang dipadu dengan alat musik tradisional. Begitu juga dengan pakaian yang dikenakan, dipadukan dengan unsur-unsur etnik, sehingga modernitas berpadu dengan tradisionalitas.

Tidak hanya dalam tataran SKPD saja, tandas Sih, bahkan sinergi untuk menjual pariwisata Banyuwagi juga dilakukan dengan kabupaten/kota lain. “Misalnya kami bersinergi dengan Bali Barat untuk menjual destinasi wisata yang lokasinya berdekatan. Seperti Bangsring Underwater, Grand Watu Dodol, Pulau Tabuhan, Pulau Menjangan, dan Pantai Lovina,” kata Sih.

“Jadi kalau ingin bergerak lebih cepat, berkolaborasilah,” cetusnya.

Kabupaten Halmahera Utara ini dijadwalkan Selasa (8/5) besok akan melakukan Memorandum of Understanding  (MoU) dengan Pemkab Banyuwangi. MoU tersebut di antaranya meliputi pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan pariwisata dan penerapan Mall Pelayanan Publik. (*)

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :