Asyiknya Bersepeda Sambil Berkebaya di Banyuwangi Women Cycling Challenge

Sabtu, 27 April 2019


 

Banyuwangi - Memeriahkan kompetisi balap sepeda perempuan Women Cycling Challenge, ratusan perempuan Banyuwangi menggelar sepeda sambil berkebaya. Mereka asyik mengendarai sepeda lengkap dengan kebaya dan jarit keliling kota Banyuwangi. Unik ya? 

Event ini digelar sebagai bagian rangkaian peringatan Hari Kartini. Dilepas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, mereka berkeliling sepanjang 2,4 kilometer, Sabtu (27/4/2019). 

Women Cycling Challenge ini melombakan dua kategori, Fun Ride dan Challenge Ride. Ditambah satu kategori khusus fun bike, Kebaya Ride. Untuk Kebaya Ride start dan finish digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi. 

"Ini saya bawa kebaya sendiri. Tidak susah kok pakai kebaya naik sepeda. Kan sudah kita modifikasi jaritnya," ujar Fungky, salah satu peserta Kebaya Ride. 

Menurut Funky, ajang ini merupakan kegiatan emansipasi wanita gaya kekinian. Dengan ini wanita lebih dihargai dengan diberikan event tersendiri dalam olahraga bersepeda. 

"Kita sebagai wanita lebih dihargai. Semoga tahun depan ada lagi. Khusus olahraga bersepeda khusus wanita," pungkasnya. 

Dalam ajang ini juga diberikan hadiah bagi pesepeda yang memiliki kostum yang unik dan menarik. Ada 3 orang yang menyabet juara dalam ajang ini. Salah satunya adalah Yuni Susanti. Meski berbadan gemuk, tapi dia berusaha maksimal untuk berolahraga. Lengkap dengan kebaya dan jarit. 

"Saya ikut ini sebagai bentuk kesadaran berolahraga. Biasanya kan ada komunitas yang hanya menentukan body goal tertentu. Tapi lewat event ini semua perempuan diberi kesempatan sama untuk ikut bersepeda, termasuk saya yang berpoatur besar ini," ujar Yuni. 

Yuni berharap agar event semacam ini digelar rutin setiap tahun. "Event ini mengingatkan saya untuk rajin berolahraga," imbuhnya. 

Sementara itu, Ketua Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banyuwangi, Dhani Azwar Anas mengatakan, ajang ini sengaja diciptakan untuk para wanita. Ajang ini tentunya bertujuan untuk menyadarkan perempuan untuk pentingnya berolahraga. 

Dengan konsep kebaya, kata Dhani, menunjukkan ciri khas wanita Indonesia, yang selalu menjunjung tinggi kesopanan dan etika, sesuai dengan perjuangan dan figur dari RA Kartini. 

"Tentu ini menjadi momentum mengajak wanita berolahraga. Demi kesehatan keluarga juga. Dengan bersepeda menggunakan berkebaya sebagai simbol wanita Indonesia ini tangguh memegang teguh etika dan perjuangan yang ditinggalkan oleh RA Kartini," pungkasnya. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :