Wamenhub Tinjau Kesiapan Angkutan Lebaran

Senin, 13 Agustus 2012


BANYUWANGI – Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk memiliki nilai strategis dalam membentuk sabuk selatan transportasi Indonesia. Pelabuhan yang menjadi pintu masuk paling timur Pulau Jawa itu dianggap sebagai jembatan bergerak (movable bridge) penghubung Pulau Jawa dan Bali. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Dr. Bambang Susanto saat meninjau kesiapan angkutan lebaran 1433 H, di Pelabuhan Ketapang, Minggu (12/8).

Wamenhub Bambang mengatakan, lintasan penyeberangan di Selat Bali tersebut tidak hanya menyeberangkan kendaraan yang memuat kebutuhan pokok dan barang-barang ekonomi. Namun, penyeberangan Ketapang – Gilimanuk juga menyeberangkan warga yang hendak berwisata. “Pada masa lebaran ini, penyeberangan Ketapang - Gilimanuk juga berperan sentral sebagai jembatan bagi masyarakat yang hendak bermudik,” kata Wamenhub.

Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Bupati Abdullah Azwar Anas, Kepala Cabang PT. Indonesia Ferry Ketapang, Waspada Heruwanto, Kapolres AKBP Nanang Masbudi, Dandim Letkol Laut(P) M. Nazif.

Wamenhub melanjutkan, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Administrator Pelabuhan dan Operator Penyeberangan ASDP. Di antaranya, keselamatan koordinasi antar pemangku kepentingan, komunikasi kepada masyarakat, kepedulian kepada penumpang lanjut usia (lansia), wanita dan anak-anak serta keteraturan dalam menjaga antrean kendaraan dan penumpang.

Wamenhub menegaskan, pihaknya akan memberikan sanksi  kepada pengelola armada penyeberangan, jika tetap nekat mengoperasikan armada yang tidak laik jalan. “Kita akan memberikan sanksi sesuai dengan pelanggarannya,” tegasnya.

Sementara itu, dalam paparannya, Kacab PT. Indonesia Fery Ketapang, Waspada Heruwanto mengatakan, pada musim lebaran ini pihaknya menyediakan 35 unit kapal dengan total trip mencapai 6.421 kali. Pihaknya memprediksi jumlah penumpang yang akan menyeberang mencapai 1.072.045 orang. Untuk kendaraan roda dua diperkirakan mencapai 159.722 unit dan roda empat sebanyak 125.925 unit. “Dalam kondisi normal kapal yang beroperasi 27 unit, dalam kondisi padat 30 unit kapal sedangkan dalam kondisi sangat padat penumpang, 35 unit kapal akan beroperasi semua,” terangnya.

Selain itu Waspada juga menerangkan pihaknya menyiapkan lahan parkir mencapai 323 unit. Untuk mengantisipasi membludaknya jumlah kendaraan, pihak ASDP juga menyiapkan lahan parkir di beberapa lokasi. Antara lain di lapangan Stasiun Banyuwangi Baru dengan kapasitas 250 unit kendaraan, diterminal Tanjung Wangi dengan daya tampung 1250 unit kendaraan, dan dilahan milik ASDP di Kelurahan Bulusan dengan kapasitas 2000 unit kendaraan. (Humas  & Protokol)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :