THL Satpol PP Ikuti Workshop SOP

Senin, 9 Januari 2012


BANYUWANGI – Untuk meningkatkan kapasitas aparat dalam rangka melaksanakan SISKANSWAKARSA dan menegakkan Perda di Kabupaten Banyuwangi, Satpol PP mewajibkan para Tenaga Harian Lepas (THL)-nya mengikuti penataran / workshop tentang Standar Operasional Prosedur (SOP), pemahaman peraturan, serta pembentukan sikap dan perilaku Satpol PP, Senin (9/1).

Sebanyak 98 orang ( putra : 89 orang, putri : 9 orang) berkumpul di Gedung Kwarcab Pramuka lengkap dengan kostum kemeja putih dan bawahan hitam. Rambut juga bercukur rapi layaknya aparat keamanan. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari, mulai dari tanggal 9 – 12 Januari 2012, dari pukul 07.00 – 15.00 WIB.

Mereka akan mendapatkan materi tentang Hak Asasi Manusia (HAM), Bela Negara, Pengendalian Massa dan Sosiologi Masyarakat. Sedangkan pemateri berasal dari Polres, KODIM dan Universitas 17 Agustus 1945. Karena kegiatan ini bersifat wajib, maka bagi siapa yang tidak hadir, dianggap gugur atau mengundurkan diri. Menurut Kepala Satpol PP, Choiril Ustadi, harusnya ada 100 orang yang lolos dalam tes akhir. Namun 2 orang dianggap gugur karena tidak bisa hadir mengikuti workshop ini tanpa alasan yang jelas.

Ustadi berharap, THL Satpol PP yang menurutnya adalah orang – orang pilihan ini, bisa bekerja dengan baik dan sungguh – sungguh, serta memberikan pengabdian yang terbaik bagi masyarakat.

Diakui Ustadi, jumlah petugas Satpol PP operasional yang ada saat ini,  masih belum memadai . Karena jumlah dengan penanganan wilayah belum seimbang sehingga tidak bisa bisa mengcover semua tempat yang ada di kabupaten Banyuwangi.Karena itu dirinya sangat optimis, direkrutnya THL ini akan membawa perubahan yang besar bagi Satpol PP kedepan.

Dikatakan Ustadi, kegiatan Satpol PP biasanya bersinggungan dengan masalah penertiban, memang terkesan negatif bagi sebagian orang. Padahal, sebenarnya penertiban yang  dilakukan hanya untuk menegakkan peraturan daerah yang masih dilanggar masyarakat. Untuk melakukan penertiban ini, kata Ustadi, tidak serta merta dilakukan dengan langsung. Namun  diawali dulu teguran. Kalau teguran masih belum ditaati, dilanjutkan dengan teguran secara tertulis. “Kalau masih belum mempan juga baru tindakan langsung,” ujarnya. Jadi THL Satpol PP ini akan benar-benar kami pahamkan, bahwa Satpol PP adalah ujung tombak penegakan Perda, "tuturnya.

“Nantinya mereka akan ditempatkan di Taman Sri Tanjung, Taman Blambangan dan Taman Patung Kuda Tirta Wangi,” jelasnya nya seraya menambahkan bahwa launching THL ini akan berbarengan dengan dilaunchingnya Taman Sri Tanjung yang saat ini proses renovasinya hampir rampung. Pembinaan ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, usai pengumuman kelulusan pada 30 Desember lalu, para THL juga diwajibkan mengikuti kegiatan PBB, penghormatan militer dan latihan dasar pengendalian massa dari tanggal 2 – 7 Januari di GOR Tawangalun. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :