Tari Niskala Seblang Wakili Jawa Timur pada Festival Karya Tari Tingkat Nasional

Selasa, 14 Agustus 2018


BANYUWANGI - Tari Niskala Seblang garapan sanggar tari Umah Seni Kuwung Wetan Banyuwangi mewakili provinsi Jawa Timur untuk berkompetisi dalam Festival Karya Tari 2018 Tingkat Nasional. Tari yang diilhami dari ritual adat Seblang ini akan tampil di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada 19 Agustus 2018 mendatang. 

Sebelum berangkat, sebanyak 27 seniman yang terlibat dalam Niskala Seblang ini ditemui Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko di kantor pemkab, Selasa (14/8). Yusuf menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih anak-anak asli Banyuwangi tersebut. 

"Ini merupakan kebanggaan warga Banyuwangi karena bisa mewakili Provinsi Jatim untuk menampilkan seninya yang terbaik," kata Yusuf. 

Ditambahkan Yusuf, keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa konsistensi Banyuwangi yang terus memberi ruang pada seniman mendapat apresiasi dari pihak luar. 

"Beragam atraksi seni dan budaya terus pemkab kembangkan, dan ikhtiar kita ini mendapat sambutan positif dari seniman. Buktinya, kreasi seniman Banyuwangi terus tumbuh dan terus mencatat prestasi, termasuk Sanggar Umah Seni Kuwung Wetan ini," kata Yusuf. 

Pimpinan sanggar Umah Seni Kuwung Wetan, Dwi Agus Cahyono mengatakan bahwa sebelumnya sanggarnya telah memenangi Festival Karya Tari tingkat kabupaten dan provinsi, dan kini berlanjut di tingkat nasional. 

"Di kedua event itu, kami berhasil menyabet penyaji terbaik, penata tari terbaik dan penata rias terbaik. Di Jakarta, kami akan bersaing dengan 30 sanggar se-Indonesia," tutur Dwi.

Dwi menjelaskan jika Tari Niskala Seblang mengangkat ritual adat Seblang Olehsari. Sebuah ritual tolak bala warga Desa Olehsari, Kecamatan Glagah Banyuwangi. Seblang ini digelar setiap 2 Syawal yang dibawakan oleh gadis muda yang menari dalam kondisi trance selama tujuh hari berturut-turut. 

"Kami akan menampilkan koreografi yang unik, dimana sosok gadis yang kerasukan roh leluhurnya, akan menari dengan mata tertutup. Ada 9 penari, yang diiringi para pemusik dan  sindennya. Penampilan mereka juga akan didukung oleh para penata busana yang handal," kata Dwi. 

Para seniman muda yang terlibat ini adalah anak-anak asli Banyuwangi yang tengah menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi seperti Politeknik Banyuwangi (Poliwangi), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :