Tanjungwangi, Kedatangan Kapal Terpanjang DEWI UMAYI

Senin, 9 Januari 2012


BANYUWANGI – Sabtu siang (7/1), tepat pukul 13.00 WIB, ada pemandangan yang tak biasa di Pelabuhan Tanjungwangi. Urusan bongkar muat adalah hal yang lazim. Namun yang menjadikannya tidak lazim kali ini adalah ukuran kapal yang melakukan proses bongkar muat tersebut.

KM Dewi Umayi, kapal milik PT Arpeni Pratama Ocean Line (APOL),  adalah kapal terpanjang yang pernah menepi di Pelabuhan Tanjungwangi. Saking panjangnya,kapal yang LOA-nya (Length of All, panjang kapal seluruhnya, Red) mencapai 223,13 meter ini,   menghabiskan  waktu 1 jam lebih untuk bisa bersandar. Hal itu selain terkendala ukurannya yang panjang, juga diakibatkan gelombang yang cukup besar, sehingga dalam proses penyandaran butuh kehati-hatian dan kecermatan yang tinggi.

Sri Sukesi, Kepala Pelabuhan Tanjungwangi mengatakan, Dewi Umayi yang  berbobot mati (DWT = Dead Weight Tonnage ) 61,199 ton dan memiliki tonase kotor (GT = Gross Tonnage) 34,368 ton ini mengangkut muatan semen “Tiga Roda” sebanyak 25 ribu ton untuk didistribusikan ke Bali. “Sebenarnya kapal ini bisa memuat sampai 60 ribu ton,  namun karena kondisi gelombang yang besar dan tempat penampungan semen di tempat transit  yang tidak cukup, maka hanya membawa 25 ribu ton saja,”jelasnya.

Senada yang disampaikan oleh Sri Sukesi, perwakilan pemilik barang di Banyuwangi, Hadi Purnomo, juga mengatakan, target pengiriman semen ini mencapai 55 ribu ton. Namun karena tempat penampungannya yang tidak muat, maka pengiriman akan dilakukan secara bertahap. “Semen ini khusus didistribusikan ke Bali saja.Karena pasokan untuk  Banyuwangi dan Jawa Timur sudah cukup. Sedangkan di Bali, konsumsi semen terus meningkat dengan tajam, sehingga butuh pasokan yang cukup banyak, “tandasnya. Menurut pria yang akrab disapa Ipung ini, sebelumnya ketika permintaan semen tidak setinggi sekarang, semen hanya diangkut dengan kapal-kapal kecil berkapasitas 15 ribu ton saja.

Dewi Umayi sebelum bisa bersandar di pelabuhan Tanjungwangi, telah menunggu untuk bersandar di anchorage area mulai dari tanggal 1 Desember 2011 – 7 Januari 2012. Selanjutnya untuk proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjungwangi  akan memakan waktu hingga 20 hari. Kapal-kapal kecil terpaksa mengalah untuk bisa bongkar muat di pelabuhan tersebut, karena kehadiran kapal ini saja telah menghabiskan setengah space dari pelabuhan tersebut. (Humas & Protokol)

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :