Agamawan Keluarkan Pernyataan Sikap Atas Bom Solo

Jumat, 30 September 2011


 BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengharapkan para tokoh agama dan masyarakat untuk tetap menjaga kekondusifan di lingkungan masing – masing dan tetap menjaga toleransi antar umat beragama.Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko dalam acara Sarasehan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Gereja Kristus Tuhan, Kecamatan Genteng Jum’at (30/9). “Para agamawan diharapkan sungguh – sungguh menginternalisasikan ajaran agama yang sejuk dan damai, terlebih saat berkurangnya rasa toleransi dan aksi provokasi yang menimbulkan perpecahan,“ pesan Yusuf.

Acara tersebut digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terkait meledaknya bom Solo 25 September lalu. Pada acara tersebut masing – masing pemimpin agama dan tokoh masyarakat menyampaikan pernyataan sikapnya atas kejadian bom bunuh diri di salah satu Gereja di Solo beberapa waktu lalu. Diwakili oleh Sekretaris FKUB H. Mansur, di depan para anggota Forum Pimpinan Daerah Banyuwangi mereka menyatakan 5 butir sikap atas bom solo. Di antaranya perbuatan tersebut bertentangan dengan nilai agama dan kepribadian bangsa, sepakat saling menghormati dan bekerja sama antar pemeluk. Para tokoh tersebut juga meminta masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan tidak mudah terprovokasi.

Selain itu para tokoh agama dan tokoh masyarakat tersebut sepakat untuk menjaga kekondusifan dan membangun Kabupaten Banyuwangi yang lebih baik. Dan meminta pemerintah dan pihak keamanan untuk menjaga stabilitas keamanan di kabupaten Banyuwangi.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Paroki Katolik, Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG), WALUBI, Parisadha Hindu Dharma, Konghucu, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan Al Irsyad. ( Humas dan Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :