Kenali Banyuwangi dan Pusat Pemerintahannya, 29 Mahasiswa dan Dosen Korea Kunjungi Kantor Pemkab dan Pendopo

Rabu, 8 Agustus 2018


BANYUWANGI – Kantor pemkab  dan pendopo Kabupaten Banyuwangi hari ini, Rabu (8/8) kedatangan 29 mahasiswa dan dosen dari Korea Selatan yang berkunjung khusus untuk mengenal lebih dekat tentang Banyuwangi dan pusat pemerintahannya.

Di kantor pemkab, mereka mengunjungi Lounge Pelayanan Publik dan mengakses informasi tentang Banyuwangi dari deretan touch screen yang ada, di samping juga menikmati jajanan khas Banyuwangi yang tersedia. Kunjungan berlanjut ke Mall Pelayanan Publik yang merupakan one stop service pengurusan berbagai layanan publik. Sedangkan di pendopo kabupaten, mereka tak melewatkan untuk mengeksplore guest house, rumah Osing, sumur Sri Tanjung dan areal sekitar pendopo.

Salah satu peserta, Joo Shin terlihat bersemangat berada di tempat-tempat yang dia datangi. Sesekali dia terlihat berfoto bersama dengan kawan-kawannya di beberapa spot yang mereka anggap menarik. “Semua spot tidak ada yang jelek. Semuanya sayang untuk dilewatkan,” kata Joo Shin.

Joo Shin mengaku sangat menikmati program ini. “Saya bukan hanya senang karena bisa mengikuti program ini, tapi juga karena bertemu dengan orang-orang Banyuwangi dan kawan-kawan baru yang menyenangkan. Di sini kita banyak belajar bersama,” ujar mahasiswa semester 5 Handong Global University, jurusan Mechanical and Control Engineering ini.

Joo Shin mengaku awalnya merasa kuatir bergabung dengan kegiatan ini. “Ini pengalaman yang benar-benar baru. Saya belum pernah pergi ke luar negeri. Apalagi kita beda bahasa, sehingga saya kuatir tidak bisa mengekspresikan diri. Padahal saya senang bertemu dengan orang-orang baru,” ujar Joo Shin yang mahir berbahasa Inggris dan termasuk yang paling cepat beradaptasi.

Joo Shin berharap bisa mendapatkan pengalaman baru dengan mengikuti program ini. Termasuk ketika dia bersama timnya membantu pengrajin batik membuat lightning desk atau meja berlampu untuk memudahkan mereka membuat motif batik yang sesuai keinginan.

 “Senang bisa ikut membantu mereka dengan alat ini. Tapi sungguh pun demikian saya berharap, para pelaku UMKM ini tak bergantung sepenuhnya pada alat atau mesin. Mesin itu bagus, tetapi mesin juga bisa jadi hambatan bagi pengembangan tradisi. Oleh karenanya tetap perlu me-manage agar tetap seimbang. Indonesia bisa jadi model bagi tempat lain. Banyak negara yang kehilangan jati dirinya karena jauh dari tradisi. Semoga Indonesia bisa terus menjaga tradisinya,” ujar Joo Shin.

Tak jauh berbeda dengan Joo Shin. Mahasiswa Universitas Telkom Bandung, Fauzan Al-Maghribi mengaku mendapat banyak pengalaman dengan mengikuti kegiatan ini.

“Saya pernah ikut program serupa, tapi pesertanya orang Indonesia semua. Nah, dengan berkolaborasi dengan warga asing seperti ini, saya jadi belajar bagaimana kita tidak berpikir pada satu sudut pandang saja. Melainkan berusaha memahami bagaimana kawan-kawan dari Korea ini dalam memecahkan masalah. Jadi saya melihat program ini lebih kayak menggabungkan budaya, cara berpikir dan cara bekerja antara orang Indonesia dan Korea,” urai Fauzan.

Dijadwalkan berada di Banyuwangi mulai 30 Juli hingga 11 Agustus 2018, praktis hingga hari ini, telah 10 hari mereka menghabiskan waktu di Banyuwangi. Mereka berbagi ilmu pada 4 kelompok UMKM, antara lain UMKM kerajinan kreatif bambu Desa Gintangan, UMKM makanan olahan khas di Desa Lemahbang Dewo, UMKM batik di Desa Pakistaji dan UMKM kopi Desa Gombengsari.

Para mahasiswa ini terjun langsung ke UMKM untuk sharing dan menggali permasalahan, menemukan solusi dan mengimplementasikannya dalam karya inovatif. Dan apa yang mereka buat tersebut dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah pada UMKM, baik lewat pengembangan teknologi pengolahan, branding maupun pemasarannya.

Menariknya, para mahasiswa asing ini juga berkolaborasi dengan mahasiswa lain asal Indonesia, seperti Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Telkom University Bandung, Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) dan Universitas Airlangga Surabaya.

Rombongan sempat bertemu dan berfoto bersama dengan Bupati Anas usai meresmikan Hotel Dialoog, hotel baru yang ada di kawasan Kecamatan Kalipuro Banyuwangi. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :