Kampanyekan Pemenuhan Nutrisi dan Kesehatan Bagi Remaja Putri

Jumat, 19 Juli 2019


Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi menggaungkan pemenuhan nutrisi dan kesehatan pada remaja putri. Didukung lembaga kesehatan internasional Nutrition International (NI), Banywuangi menggelar Kampanye Bebas Anemia yang diikuti ratusan remaja putri di SMKN 1 Banyuwangi, Kamis (18/7/2019). Hadir dalam kampanye tersebut Presiden Direktur & CEO Nutrition International Joel Spicer,

Wakil Duta besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox, dan Ketua TP PKK Banyuwangi Dani Azwar Anas yang merupakan istri Bupati Banyuwangi. Dikatakan Joel, anemia masih menjadi momok menakutkan terutama bagi para wanita. Sebanyak 600 juta perempuan di dunia harus menderita anemia. Padahal, PBB menargetkan pada tahun 2025, harus diupayakan penurunan angka tersebut sebesar 50 persen. "Adapun angka anemia di Indonesia sebesar 40 persen," ujar Joel dalam kampanye tersebut.

Menurut Joel, status gizi remaja putri dan ibu hamil saling berkaitan. Apabila remaja putri gizinya kurang baik dan hamil lalu punya anak, maka bayinya berisiko lahir dengan berat badan rendah. “Kita bersama harus memberikan nutrisi yang baik pada remaja putri agar mereka bisa menggapai cita-citanya. Kekurangan anemia dan nutrisi bisa menyebabkan mereka tidak fokus dan ini mengganggu perkembangan mereka. Kami ingin membantu masalah ini agar remaja putri bisa tercukupi nutrisinya hingga mereka memasuki masa melahirkan kelak,” kata Joel.

Dalam kesempatan itu, Joel mengaku sangat senang bisa mendukung program kesehatan yang telah berjalan di Banyuwangi. Banyuwangi sendiri dinilainya sebagai salah satu daerah yang mempunyai perhatian tinggi pada kesehatan warganya khususnya remaja putri dan Ibu hamil. “Kami mendukung program-program yang telah dijalankan Banyuwangi. Kami memberi apresiasi pada Banyuwangi yang peduli pada isu ini, sehingga kami pun menggelar kampanye di sini,” kata Joel.

Dukungan yang diberikan oleh NI di antaranya memberikan asistensi teknis dan pelatihan kepada tenaga kesehatan tentang pencegahan anemia dan memastikan program tersebut berjalan. Juga memberi pengetahuan tentang gizi berimbang bagi remaja dan kaum ibu. Sementara itu, Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa Banyuwangi telah memberi perhatian lebih pada pemenuhan nutrisi bagi kesehatan remaja putri. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya hal tersebut. “Kecukupan nutrisi sangat penting bagi perempuan mengingat peranan mereka yang semakin besar seiring dengan perjalanan hidupnya. Mulai menjadi pelajar hingga kelak saat berumah tangga,” kata Dani, panggilan akrabnya.

Dani menjelaskan bahwa kampanye tentang pemenuhan nutrisi bagi remaja putri telah dilakukan sejak 2016. Tidak hanya pada masalah pemenuhan zat besi, namun mulai yodium hingga nutrisi secara menyeluruh. Dani lalu mencontohkan program Anak Tokcer, Si Jari Merah (Generasi Remaja Putri Merdeka dari Kurang Darah), hingga program pemenuhan garam yodium yang didistribusikan lewat penjual sayur.

“Alhamdulillah, progressnya menunjukkan hasil yang positif. Menurut data Dinas Kesehatan sudah ada penurunan hingga 10 – 12 persen bagi bagi remaja yang mengalami anemia,” kata Dani. Ditambahkan Country Director Indonesia Nutrition International Sri Kusyuniati, program ini sebenarnya sudah berjalan selama dua tahun. Pihaknya sangat gembira dengan kerjasama ini karena Banyuwangi sangat peduli dan kreatif dalam program-program yang dijalankan. “Kami memastikan bahwa program pemerintah dalam mewujudkan kesehatan perempuan berjalan dengan baik. Selain masalah kesehatan anemia kami juga konsen pada pencegahan stunting lewat kecukupan iodium pada ibu hamil,” kata Sri. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :