Investor Bidik Banyuwangi sebagai Kawasan Investasi Baru

Kamis, 1 Maret 2012


BANYUWANGI – Upaya Bupati Anas menjadikan Banyuwangi sebagai daerah tujuan investasi mulai membuahkan hasil. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menempatkan Banyuwangi  pada peringkat ketiga sebagai daerah di JAwa Timur yang paling diminati investor, setelah Gresik dan Sidoarjo.

Menurut Bupati Abdullah Azwar Anas, capaian yang diperoleh Banyuwangi ini di luar dugaannya mengingat lokasi Banyuwangi  yang jauh dari pusat pemerintahan propinsi. “Selama ini investasi hanya berkembang di sekitar Surabaya, seperti Gresik, Pasuruan, dan Lamongan. Namun sekarang investor mulai berdatangan ke Banyuwangi,” ungkap Bupati.

Rencana dibukanya Wongsorejo sebagai kawasan industri juga mendapat respon besar dari investor. Bahkan beberapa investor berebut untuk berinvestasi di kawasan industri tersebut, salah satunya investor dari Jakarta yang serius untuk berinvestasi di Wongsorejo. Prestasi yang diraih Banyuwangi, lanjut Bupati, bukan semata-mata hasil kerja keras pemerintah daerah. Tapi merupakan kerjasama seluruh masyarakat Banyuwangi dan keajaiban yang diberikan Tuhan melalui  kebiasaan  menyantuni anak yatim. “Doa anak yatim itu diijabah Allah. Saya selalu minta agar mereka mendoakan kita demi keselamatan kita bersama dan kemajuan Banyuwangi ke depan,”tutur Bupati.

Bupati juga menjelaskan, pemerintah daerah akan memberikan kemudahan pada investor yang masuk. Contohnya proses pembangunan packing plant milik PT Semen Gresik (Persero) di Banyuwangi merupakan yang tercepat dibandingkan daerah lain. “Hanya butuh waktu tujuh bulan untuk menyelesaikan pembangunan packing plant PT Semen Gresik di Banyuwangi,” jelasnya. “ Sejak awal kami telah berkomitmen untuk mendukung penuh proses pembangunan packing plant PT Semen Gresik. Semua perizinan akan diberikan secara cepat dan tepat,” lanjutnya lagi. Fasilitas kemudahan perizinan, menurut Bupati, juga berlaku bagi investor lain yang datang. “Kalau soal investasi, kita menggunakan manajemen warung padang, ‘Makan dulu baru bayar’, pungkasnya. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :