Doktor Universitas Brawijaya Malang Latih Branding Kopi Ijen Banyuwangi

Sabtu, 1 Desember 2018


BANYUWANGI - Para doktor Universitas Brawijaya (UB) Malang mengabdi di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Lewat program Doktor Mengabdi, para doktor ini mendampingi warga meningkatkan kualitas kopinya.

Lima doktor dari berbagai disiplin ilmu di UB Malang terjun ke Desa Tamansari untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para anggota BUMDes. Warga dilatih cara mengolah dan memasarkan kopi, sekaligus sistem manajemen keuangan pengelolaan BUMDes.

Ketua kelompok program Doktor Mengajar UB Malang, Dr Mohammad Nuh, mengatakan, pelatihan dan pendampingan ini dilakukan hingga Desember. "Doktor dari berbagai disiplin ilmu ini melakukan pendampingan dan pelatihan sesuai dengan bidang ilmu mereka masing-masing," kata Nuh, Sabtu (1/12).

Nuh mengatakan, Tamansari yang letaknya sebagai pintu masuk ke Kawah Ijen Banyuwangi, memiliki berbagai potensi pertanian terutama kopi yang dikelola oleh BUMDes setempat. Potensi kopi di Desa Tamansari mencapai 500 hektare dengan jenis kopi arabica, robusta, dan exelsa.

"Kualitas kopi sangat ditentukan sejak proses panen hingga packaging (pengemasan). Kami ke sini, akan mendampingi warga Tamansari untuk meningkatkan kualitas kopi yang selama ini diproduksi oleh BUMDes Tamansari. Dengan peningkatan kualitas kopi ini, diharapkan bisa menjadi salah satu cinderamata atau oleh-oleh khas Desa Tamansari," kata Nuh.

Apalagi Kawah Ijen telah dikenal dunia. Tiap harinya terdapat ribuan orang yang datang ke Kawah Ijen. Potensi ini sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Dengan program Doktor Mengabdi ini tiap doktor memberikan pelatihan dan pendampingan sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. 

Ada lima kelompok tani di Tamansari yang diajarkan proses mengolah kopi. . "Untuk pengemasan kopi dilatih doktor dari Fakultas Teknik Industri. Doktor Fakultas Teknik Pertanian (FTP) akan melatih cara pengelolaan pertanian dan pasca panen kopi. Doktor MIPA menangani kualitas kopi, Doktor Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) melatih cara branding dan pemasaran kopi, sementara dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) melatih sistem keuangan BUMDes. Bagaimana menggunakan sistem keuangan melalui online, yang bisa memantau keuangan secara realtime," kata Nuh.

Selain melakukan pelatihan dan pendampingan, para doktor ini melaunching brand kopi "Ijen Coffe" bagi Packaging (kemasan) Ijen Coffe berlatar belakang Kawah Ijen, BUMDes Tamansari.

"Kami juga memberikan satu unit sealer machine, untuk memudahkan BUMDes melakukan pengemasan kopi," kata doktor yang juga Ketua BPPM FIA UB Malang tersebut. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :