Bupati Resmikan Jembatan Sumberberas-Wringinsari

Kamis, 12 Januari 2012


BANYUWANGI – Warga Desa Sumberberas dan Wringinsari Kecamatan Muncar kini tidak perlu lagi was-was menyeberangi jembatan sesek (bambu-red) yang meghubungkan dua desa tersebut. Karena, Pemkab telah menyulap jembatan itu menjadi jembatan beton yang kokoh. Praktis, aksebilitas warga kedua desa pun semakin mudah dan lancar.

Peresmian dan penandatanganan prasasti jembatan yang dinamai Jembatan KH. Abdul Manan itu dilakukan secara langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas pada Rabu (11/01) dengan didampingi oleh Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko. Acara peresmian itu juga dihadiri Sekkab Sukandi, Kepala Dinas PU Pengairan, Kepala Dinas PU Binamarga dan Cipta Karya, Kepala Bappeda, Kepala BPM serta Asisten Pemerintahan dan Asisten ADM. pembangunan dan Kesra. Siswa-siswi Pondok Pesantren Minbahul Thulab yang lokasinya berdekatan dengan jembatan beserta masyarakat sekitar juga tumplek blek, antusias menyaksikan peresmian tersebut.

Bupati berpesan agar jembatan tersebut bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Bupati juga berharap agar dengan menggunakan jembatan baru ini kesejahteraan masyarakat bisa meningkat karena adanya kemudahan akses ekonomi. “ Dengan jembatan ini sekarang bapak dan ibu bisa lebih cepat untuk sampai ke tempat tujuan,” ujar Bupati Anas.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, Mujiono menyampaikan, pembangunan jembatan itu menggunakan anggaran APBD dengan nilai total 3,8 miliar. Pengerjaan jembatan  dilakukan dalam tiga tahap sejak tahun 2009 hingga 2011 . “ Hal tersebut disebabkan adanya prioritas anggaran namun pengerjaan jembatan tersebut rampung sesuai dengan target,” ungkap Mujiono.

Anggota DPRD Nasiroh, mengungkapkan kegembiraannya dengan peresmian jembatan tersebut. Menurutnya pembangunan jembatan itu memang sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat sekitar. Karena jembatan itu menjadi jalan akses bagi perekonomian warga. “ Di wilayah tersebut terdapat pertambakan dan perkebunan warga, warga mengangkut hasil tambak dan kebun mereka untuk dijual melalui jembatan ini,”  ungkap Nasiroh. Bahkan penjual kelapa dan sayuran dari Tegaldlimo, tambah Nasiroh, juga ikut menggunakan jembatan tersebut untuk mencapai kota Muncar karena jaraknya lebih dekat.

Selain itu, kata anggota DPRD dari PKNU itu,  para pelajar juga melewati jembatan untuk berangkat sekolah, baik dari selatan maupaun utara jembatan. “ Dulu pernah ada kejadian pelajar yang terjatuh dari jembatan bambu ketika menyebrang, alhamdulillah sekarang jembatan sudah baik maka kejadian seperti itu tidak perlu terjadi lagi,” tutur wanita yang juga pengasuh Pondok Pesantren Minbahul Thulab ini. (Humas dan Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :