Bupati Belitung Timur Kunker Ke Banyuwangi

Selasa, 19 November 2019


BANYUWANGI – Bupati Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung, Yuslih Ihza, melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi. Selasa (19/11/2019). Sebanyak 54 orang terdiri dari pejabat teras, forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), Lembaga Swadaya Masyarajat (LSM) dan jurnalis dibawanya serta untuk belajar berbagai program inovasi yang dimiliki Banyuwangi selama dua hari, Selasa–  Rabu (19 – 20/11/2-19). 

Ditemui Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, di Lounge Pelayanan Publik Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Yuslih Ihza mengaku terkesan dengan inovasi yang dibuat  Banyuwangi.

“Kami mendapatkan referensi tentang Banyuwangi dari pemerintah pusat yang merekomendasikan kami untuk belajar kemari,  dan juga dari  berbagai media massa yang kami baca. Karena itulah sekarang kami berada di sini untuk melihat dari dekat bagaimana inovasi itu dibuat dan berjalan, bahkan membuat banyak perubahan di Banyuwangi,” ujar Yuslih

Selain inovasi, menurutnya Banyuwangi banyak sekali memperoleh penghargaan  dari pemerintah pusat mulai bidang pemerintahan, seperti pelayanan publik, perencanaan keuangan berbasis elektronik, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), dan cara Banyuwangi mengelola pariwisatanya. 

“Kami ingin mengadopsi semua ini dari sini untuk kami terapkan di Belitung Timur. Kami juga ingin tahu bagaimana menjalin sinergitas dengan forkopimda dalam memajukan daerah,” katanya.

Sementara itu, Wabup Yusuf menyambut kedatangan rombongan Belitung Timur ini dengan ramah dan bersahabat, di Lounge Pelayanan Publik  Selasa (19/11/2019). Wabup pun mengajak mereka untuk menjelajah tata kelola Banyuwangi yang dipaparkan gamblang di Lounge Pelayanan Publik. Bupati Yuslih tampak memencet sejumlah tombol di layar komputer yang disediakan bagi pengunjung yang ingin tahu tentang program dan pertanggungjawabannya. 

Dikatakan Wabup untuk  menjaga kondusifitas daerah,  Banyuwangi selalu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergitas Tiga Pilar  yang melibatkan  unsur forum pimpinan daerah (forpimda).

“Sinergitas tiga pilar sendiri merupakan program inovasi pemerintah yang mempertemukan TNI/Polri, Babinsa (Bintara Pembina Desa), Babinkamtibmas (Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dan Kepala Desa / Kepala Kelurahan (Kades/Kakel) dalam mendeteksi keamanan daerah sejak dini. Pertemuan ini digelar rutin setiap tiga bulan sekali sejak tahun 2011 lalu,” kata Wabup.  

Terkait perencanaan pembangunan  dan keuangan daerah, lanjut Wabup Yusuf,  Pemkab Banyuwangi telah mencatatkan diri sebagai daerah yang telah melakukan perencanaan hingga monitoring berbasis elektronik. Ada berbagai aplikasi yang dikembangkan untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Mulai dari e-planing, e-budgeting, e-village budgeting, hingga e-monitoring. “Semuanya bisa diakses melalui website Pemda Banyuwangi,” kata Wabup.

Sejak diterapkan beberapa tahun lalu, kata Wabup, program ini telah menarik perhatian banyak pihak. Berbagai daerah di Indonesia telah bertandang ke Banyuwangi khusus untuk belajar intens tentang sistem pengelolaan keuangan desa tersebut. Bahkan, hingga saat ini sudah ada ratusan daerah yang berkunjung ke Banyuwangi. “Nah inilah yang kami sebut dengan sinergi pariwisata. Dengan mereka berkunjung ke Banyuwangi kami siapkan destinasi pariwisata,” pungkasnya.(*)  

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :