Bupati Anas Dorong Anak Muda Banyuwangi Geluti e-Sport Secara Profesional

Kamis, 19 September 2019


BANYUWANGI –  Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mendorong anak-anak muda untuk menggeluti olah raga elektronik (e-sport) secara profesional. Kompetisi e-sport yang digelar pemkab untuk pertama kalinya ini sebagai cara untuk mengembangkan ekosistem gaming di Banyuwangi.

Hal itu dikatakan Bupati Anas saat menyaksikan pertandingan Banyuwangi e-sport competition, di Gedung Wanita Banyuwangi, Kamis sore (19/9/2019). Saat itu, Bupati Anas terlihat menyemangati para peserta yang memasuki babak final di hari kedua.

“Selamat bertanding anak-anak, di ajang ini kalian tak hanya berkompetisi bermain games. Tetpai juga untuk mengasah kemampuan bermain teknologi digital. Kalau sudah jago bermain jangan lupa tingkatkan kemampuan supaya bisa ke tingkat yang lebih profesional,”kata Anas memberikan semangat.

Anas juga mengatakan, e- sport saat ini menjadi trend yang luar biasa di seluruh dunia dan menjadi trend anak-anak milineal. E-sport kata Anas, bukan sekedar mainan biasa tapi ada potensi ekonomi yang luar biasa dan sangat besar.

“Mungkin ini bagi sebagian orang melihat sesuatu yang biasa, tapi sesungguhnya game online dan console ini adalah bagian dari industri 4.0 yang perlu kita wadahi, selain juga value-nya yang sangat dahsyat. Karena itu, kita kompetesikan dengan harapan anak-anak kita bukan hanya bermain tapi nantinya juga ikut menciptakan permainan-permainan baru yang bisa bersaing dengan yang sudah ada,” kata Anas.

Banyuwangi E Sport Competition ini dilaksanakan selama dua hari, 18-19 September 2019. Pada hari kedua ini (19/09/2019) dilaksanakan final empat game yakni Mobile Legend, Arena of Valor (AOV), Counter Strike Global Offensive (CS:GO), Player Unknown’s Battleground (PUBG).

Saat ini, kata Anas E Sports juga sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang masuk kualifikasi Pra Olimpiade. Ini menjadi kesempatan bagi anak-anak muda untuk mengembangkan hobinya ke level profesional.

“Jika dikelola dengan positif dan profesional, eSport akan sama dengan olahraga dan industri lainnya yang menghasilkan peluang dan keuntungan. Banyak bidang yang baru yang muncul seperti player, pelatih, manager, caster eSport, broadcasting e-sport dan lain sebagainya,” katanya.

“Ajang ini juga untuk mencari bakat gamers yang nantinya bisa berkompetisi baik di level tingkat nasional bahkan  dunia,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara turut menyapa para peserta yang tengah berkompetisi. Menteri memberikan ucapan selamat bertanding kepada para peserta E Sport Competition melalui video.

Rudiantara mengatakan e-Sport membuka banyak peluang bagi anak-anak muda Indonesia. Di antaranya adalah menjadi  atlet e-sport yang bisa berlaga hingga ke tingkat dunia.

“Salah satunya e-sport dipertandingkan di Asian Games. Kami senang dengan adanya kompetisi yang digelar oleh daerah seperti Banyuwangi ini bisa melahirkan atlet-atlet handal yang berprestasi dunia,” kata Rudiantara.  

Selain menjadi atlet, peluang lain dari e-sport adalah menjadi developer. Rudiantara mencontohkan salah satu developer geme berbasis di Prancis, Gameloft, yang membangun aplikasinya adalah anak-anak yang bermukim di Jogjakarta.

“Potensi anak-anak muda daerah sangat besar semua peluangnya sama. Pemerintah juga mendorong, pembuatan game-game yang berkarakter nasional. Misalnya Gatot Kaca dan lainnya bahkan bisa juga karakter lokal daerah masing-masing,” ujar Rudaintara.

Even yang  juga di dukung perusahaan teknologi Dell ini diikuti 200 lebih gamer se-Banyuwangi yang telah terseleksi. Kompetisi mempertandingkan game-game  populer, yakni Mobile Legend, Arena of Alor (AOV), Counter Strike Global Offensive (CS:GO), Defense of the Anncienst (DOTA) 2, Player Unknown’s Battleground (PUBG) dan Free Fire.

Pertandingan semakin meriah dengan adanya penampilan dari cosplayer PUBG yang menarik perhatian dari para pengunjung yang datang dengan aksinya. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :