Banyuwangi Segera Miliki SMK Kopi dan SMK Cokelat, Khofifah: Kita Keluarkan Izinnya Sebagai BLUD

Jumat, 26 April 2019


 

 

Banyuwangi - Masyarakat Banyuwangi bakal segera bisa menikmati fasilitas pendidikan vokasional bidang khusus kopi dan cokelat. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa ijin ini akan segera dikeluarkan dalam bentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). 

 

 

Hal itu dipastikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (25/4/2019). Sebelumnya, Bupati Anas menyampaikan kepada Khofifah bahwa Pemkab Banyuwangi tengah mengajukan perijinan untuk membuka jurusan Kopi dan SMK di sejumlah SMK yang ada di Banyuwangi. 

 

"Begitu tadi mendengar dari pak Bupati akan mendirikan SMK Kopi dan SMK Cokelat saya langsung mengirim pesan ke Kadis Pendidikan supaya izinnya segera dikeluarkan. Lembaga pendidikan ini akan menambah pilihan pendidikan kejuruan bagi anak-anak yang ingin spesifik mengembangkan keterampilan di bidang kopi dan cokelat," kata Khofifah. 

 

Tidak hanya memerintahkan segera melakukan pengeluaran izin untuk SMK tersebut. Khofifah juga menegaskan bahwa sekolah program vokasi di Banyuwangi itu akan dibangun dalam bentuk BLUD. 

 

"Kita akan keluarkan izinnya dalam bentuk BLUD," tegasnya.

 

Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri, BLUD sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan. Dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

 

Ditambahkan Khofifah, dengan menjadikan SMK sebagai BULD maka sekolah akan bisa lebih mengoptimalkan potensi siswanya. 

 

"Kita sudah harus menyiapkan SDM  yg memiliki talenta dan minat yang kuat sejak dini. Mereka harus diberikan ruang agar mereka bisa sukses sejak muda. Nah dengan bentuk BLUD, mereka juga bisa mendapatkan pendapatan sehingga bisa ada kemandirian juga," kata Khofifah. 

 

Bupati Anas mengaku sempat meminta gubernur untuk segera dikeluarkan ijin yang diajukan Pemkab ke Dinas Pendidikan Jatim guna pendirian SMK Kopi dan SMK Cokelat.

 

"Kami minta agar ijin yang kami ajukan bisa segera dikeluarkan. Dan sembari menunggu kami juga sudah kerja sama dengan sejumlah BUMN untuk bisa menggunakan kopi dan coklat dalam program santripreneur," tegas Abdullah Azwar Anas. 

 

Anas lalu menjelaskan mengapa yang dipilih adalah kopi dan cokelat. Dua komoditas ini, kata dia, adalah potensi utama di Banyuwangi sehingga mudah didapat, dan murah. Selain itu, nilai tambah dua produk ini sangat menjanjikan.

 

"Peningkatan valuenya tinggi, selain kopi dan coklat di Banyuwangi mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Sehingga kami ingin mengajak anak muda untuk menekuni bisnis ini," kata Anas.



Berita Terkait

Bagikan Artikel :