Banyuwangi Festival 2020 Diluncurkan Besok di Kantor Kemenparekraf

Selasa, 7 Januari 2020


Banyuwangi – Aneka atraksi wisata dalam balutan Banyuwangi Festival 2020 akan diluncurkan besok, Rabu 8 Januari 2019 di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Rencananya, Menteri Parekraf Wishnutama yang akan merilis langsung agenda wisata sepanjang tahun dari kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini. 

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, Banyuwangi Festival (Bfest) rutin digelar setiap tahun oleh daerah sebagai atraksi wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. 

“Iya, rencananya Menpar Wishnutama  akan  meluncurkan agenda Banyuwangi Festival di gedung Kemenpar besok,” kata Anas saat dihubungi, Selasa (7/01/2020).

Anas melanjutkan, jadwal Bfest yang diluncurkan pada tahun ini akan berisi 123 atraksi wisata sepanjang tahun dengan beragam event seperti  seni budaya, pesona alam, sportourism hingga potensi daerah. Digelar rutin sejak 2012 agenda Bfest menjadi panduan bagi wisatawan yang ingin menikmati beragam potensi wisata Banyuwangi.

“Setiap tahun jumlahnya terus meningkat karena kami ingin wisatawan mendapatkan pilihan dan pengalaman baru saat berkunjung ke Banyuwangi,” kata Anas

Anas melanjutkan lebih dari 30 event merupakan event baru yang belum pernah digelar sebelumnya. Misalnya saja festival kuliner yang jumlahnya tahun ini semakin banyak. Seperti Muncar Food Festival, Bamboo Food Festival, Alaspurwo Food Festival, Cacalan Food Festival, Marina Food Festival, Food Using Festival, hingga Arabian Food Festival.

"Festival kuliner kita perbanyak karena kami invin mengangkat khazanah masakan lokal Banyuwangi. Kita ada pecel pitik khas Kemiren, Ayam Kesrut, Sego Tempong, Geseng Bnagsing khas Singojuruh, juga ada ratusan makanan khas Timur Tengah yang disjaikn oleh warga keturunan Arab di Banyuwangi,” ujarnya.

Selain itu Bfest 2020 juga diisi banyak event menarik lainnya ada 15 event sportourisme yang bisa diikuti wisatawan pecinta olahraga. Juga ada 26 event seni budaya, 11 event musik, 7 event fashion dan masih banyak lainnya.

“Event sportourism kita tambah karena komunitas peminatnya yang terus tumbuh. Begitu juga dengan event seni budaya yang terus menjadi primadona wisatawan,” ujar Anas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY Bramuda menambahkan, pendekatan sport tourism tetap mewarnai pergelaran Banyuwangi Festival 2018. Juga festival seni dan budaya.

”Khusus sport tourism ini memang kami mengambil pasar yang sangat segmented, tapi pasarnya tak banyak digarap daerah lain. Secara konsisten ini mulai membuahkan hasil, di mana komunitas-komunitas BMX se-Indonesia, misalnya, rutin berlatih di Banyuwangi karena kami punya sirkut berstandar internasional,” papar Bramuda.

“Festival seni dan budaya juga semakin banyak karena selain menjadi atraksi wisata, festival juga menjadi panggung bagi anak-anak muda daerah menguri-uri seni budayanya,” ujar Bramuda.

Ada juga berbagai atraksi fesyen, seperti Green and Recycle Fashion Week, Moslem Fashion Festival, Banyuwangi Batik Festival, hingga pagelaran Sustainable Fashion. Juga panggung musik mulai Jazz Pantai, Jazz Ijen, Jazz Coklat hingga Jazz Pelajar.

 “Tidak hanya menggelar kemeriahan Banyuwangi juga menggelar festival untuk menumbuhkan empati sosial masyarakat seperti Festival Kita Bisa yang menjadi panggung bagi Anak Berkebutuhan Khusus, juga ada Festival Anak Yatim,” pungkas Bramuda. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :